Sabtu, 03 Februari 2018

Heartbreak Library (Film Korea)


Hallo guys 
Bagi penggemar korea jangan dilewatkan film satu ini, pokoknya ceritanya seru looo
supaya tidak penasaran silahkan dibaca  Sinopsis berikut,, Selamat membaca........ 


Judul                 : Heartbreak Library
Penulis             : Na Hyeon dan Park Eun-yeong
Tanggal liris     : 23 Oktober 2008
Durasi              : 97 menit
Distributor       : Sungwon Icon, Studio 2.0
Negara             : Korea Selatan 

Film ini berkisah tentang seorang pustakawan yang bekerja sebagai pustakawan yang bernama Eun-Soo yang baru diputuskan oleh pacarnya dan film ini juga menceritakan seorang cowok yang bernama Joon-oh yang bekerja sebagai koki, dia baru ditinggalkan oleh pacarnya untuk selama-lamanya, dan pacarnya yang bernama Minkyung. Dia hanya meninggalkan pesan misterius “ lihat halaman 108” dan isi dari pesan tersebut adalah “ hari jadinya Joon-oh dan Minkyung pada jam 10.08 “ karena penasaran joon-oh langsung pergi ke perpustakataan umum tersebut dan langsung mencarinya. Dia langsung menyobek halaman 198. Pada buku tersebut dan sebagai pustakawan dia tidak terima tentang kelakuan cowok tersebut dan Joon-oh langsung diamankan.
Rupanya, joon-oh tidak tau aturan-aturan yang ada diperpustakaan karena itu, dia menyobek buku berhalaman 108 yang menurutnya disitu terdapat pesan yang di tinggalkan oleh ceweknya tersebut. Dan Eun-soo langsung menerangkan aturan-aturannya yang ada di perpustakaan dank arena penasaran Eun-soo langsung membantu Joon-oh untuk mencari apa pesannya tersebut.
Eun-soo menanyakan kepada joon-oh apakah ceweknya tersebut pernah meminjam buku di perpustakaan itu, dan langsunglah Eun-soo mencarinya dengan menggunakan automasi yaitu OPAC  dan database langsunglah Eun-soo menemukan buku-buku yang di pinjam minkyung rupanya dia telah meminjam buku sebanyak 976 buku. Karena Eun-soo juga penasaran makanya dia membantu mencarinya dari siang sampai pagi. Mereka mencari pesan tersebut di semua buku yang telah diambil. Karena kecapeaan mencarinya mereka ketiduran di perpustakaan itu.
Itulah sepenggal kisah cerita dalam film berjudul Heartbreak Library yang memiliki jalan cerita yang sederhana, konfiknya juga tidak terlalu dramatis tetapi pesan yang disampaikan lumayan dalam especially buat mereka yang pernah patah hati. Selain itu juga dapat melihat kondisi perpusatakaan di Korea.  


 


Pentingnya Arsip bagi Sekaa Teruna-Teruni


Sekaa Teruna – Teruni adalah salah satu organisasi yang ada dalam budaya Indonesia (Bali) hingga sekarang, merupakan perkumpulan muda-mudi yang berfungsi sebagai wadah dalam mengembangkan kreativitas remaja. Selain itu, organisasi ini juga diharapkan dapat menjadi tempat untuk melestarikan budaya dan tradisi setempat. Organisasi Sekaa Teruna-Teruni merupakan organisasi tradisional bertugas membantu (ngayah) desa adat dalam menyelenggarakan kegiatan agama dan budaya di desa setempat. Di era sekarang format organisasi ini telah mengikuti bentuk organisasi yang modern. Anggota organisasi Sekaa Teruna-Teruni adalah para remaja yang telah berusia 16 tahun atau telah berada pada jenjang sekolah setara SMA. Menjadi anggota organisasi ini suatu kewajiban bagi seorang remaja Bali, walaupun dia sedang bekerja di luar negeri. Menjadi anggota organisasi Sekaa Teruna-Teruni merupakan syarat utama untuk menjadi bagian dalam organisasi Desa Adat. Dalam setiap organisasi Sekaa Teruna-teruni  terdapat aturan-aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah disepakati bersama dan dijadikan pedoman dalam melaksanakan kewajiban. Aturan tersebut disebut awig-awig, pada umumnya Sekaa Teruna-teruni di Pulau Bali memiliki awig-awig yang secara turun temurun tetap dilestarikan dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di desa adat tersebut. Setiap Sekaa Teruna-teruni di Provinsi Bali memiliki awig-awig masing-masing sesuai dengan pandangan hidup masyarakat di desa tersebut yang umumnya hanya memuat keharusan dan larangan bagi anggota Sekaa Teruna-teruni.

Awig-awig yang ada merupakan suatu arsip yang sangat penting untuk dijadikan acuan oleh Sekaa Teruna-teruna pada periode sekarang hingga periode selanjutnya. Arsip merupakan catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi dalam berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga, organisasi maupun perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan.
Menurut Lembaga Administrasi Negara(LAN) arsip adalah segala kertas, berkas, naskah, foto, film, mikro film, gambar peta, bagan atau dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya atau salinan serta dengan segala cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan untuk sebagai bukti dari tujuan organisasi, fungsi-fungsi kebijakan. Secara umum arsip memiliki fungsi untuk penunjang aktivitas administrasi, alat pengambilan keputusan, bukti pertanggungjawaban, sumber informasi, dan wahana komunikasi.
        Organisasi Sekaa Teruna-teruni memiliki banyak arsip dengan berbagai bentuk diantaranya struktur organisasi. Struktur Organisasi ini biasanya terdiri dari ketua yang memimpin Organisasi Sekaa Teruna-teruni yang didampingi wakil ketua, Sekertaris dimana sekertaris bertugas untuk mencatat/mendokumentasikan seluruh kegiatan dalam Sekaa teruna-terunin tersebut yang selanjutnya akan menjadi sebuah arsip yang sangat penting, Bendahara yaitu bertugas mengelola keuangan Organisasi dan anggota sebagai pendukung dan pelaksana kegiatan Organisasi. visi misi merupakan gambaran dan tujuan, Bendera Kebesaran Organisasi, foto-foto kepengurusan dan kegiatan organisasi, lagu kebesaran Organisasi,  Surat masuk ataupun keluar, program kerja, Proposal kegiatan yaitu untuk mencari dana kepada orang/organisasi lain yang mampu memberikan sumbangan dana untuk membantu suatu kegiatan yang dilaksanakan Sekaa Teruna-teruni, dan awig-awig yaitu aturan yang telah disepakati bersama seperti aturan keanggotaan, system pemilihan kepengurusan, pesangkepan, gotong royong, kas dan perkreditan. Semua arsip itu merupakan ujung tombak pada Sekaa Teruna-teruni karena tanpa arsip organisasi Sekaa Teruna-teruni tidak akan bisa mencapai semua tujuan, tugas serta fungsinya dengan baik. Selain itu dengan adanya arsip seluruh Sekaa teruna-teruni bisa mengetahui sejarah terbentunya Sekaa Teruna-teruni, megetahui perkembangan sekaa Teruna-teruna dari periode sebelumnya, dan kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan.  


Senin, 04 Desember 2017

Kajian Masalah Perpustakaan Keliling

LATAR BELAKANG
             Perpustakaan keliling merupakan jenis layanan yang dikembangkan pada perpustakaan umum yang disebut unit layanan perpustakaan keliling. Begitu juga pada Perpustakaan keliling yang sediakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung bertujuan untuk memberikan layanan ekstensi, yaitu layanan kepada masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan. Sistem layanan Perpustakaan keliling yaitu dengan mendatangi tempat pemukiman penduduk Desa, Kelurahan, tempat kegiatan masyarakat seperti sekolah, kantor, dan tempat umum yang dianggap strategis di daerah Kabupaten Klungkung.
      Sarana perpustakaan keliling Pada Perpustakaan Kabupaten Klungkung yaitu menggunakan mobil yang khusus dirancang sedemikian rupa dengan rak-rak yang digunakan untuk menaruh buku hingga tertata rapi selayaknya perpustakaan yang sesungguhnya. Bahan pustaka yang di bawa bisa dipinjamkan kepada pihak yang bersedia untuk mempertanggungjawabkan bahan pustaka tersebut misalnya sekolah, Desa, atau kantor nantinya pihak lembaga tersebut yang akan menyalurkan kepada pemustaka yang berkeinginan untuk meminjam. Perpustakaan keliling bukan hanya sebagai tempat layanan pinjam meminjam bahan pustaka dan penelusuran informasi, namun juga menjadi hiburan bagi masyarakat. 
         Pelaksanaan perpustakaan keliling di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung mengalami beberapa kendala. Terutama karena kurangnya anggaran yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Klungkung. Terbatasnya mobil perpustakaan keliling. Hanya satu unit mobil yang dimiliki oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung menyebabkan layanan perpustakaan keliling lama untuk dapat mendatangi semua daerah yang jauh dari perpustakaan, apalagi sampai bergilir hingga menyebrangi lautan seperti ke Nusa Penida. Serta kurangnya Sumber daya manusia yang mengelolanya. Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis berkeinginan untuk memperdalam informasi mengenai “Layanan Perpustakaan Keliling di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung”.

KAJIAN PUSTAKA 
2.1 Pengertian Perpustakaan Keliling 
              Perpustakaan Keliling adalah bagian dari perpustakaan Umum. Perpustakaan Keliling disediakan untuk memberikan layanan ekstensi, yaitu masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan. Perpustakaan keliling memberikan layanan bergerak mendatangi penggunanya di beberapa tempat pemukiman penduduk, dan tempat terkonsentrasinya jumlah penduduk seperti sekolah, kantor kelurahan, tempat umum. Perpustakaan keliling biasanya menggunakan mobil yang dirancang khusus untuk keperluan perpustakaan, untuk daerah kepulauan atau aliran sungai biasanya disebut perpustakaan terapung. Sarana perpustakaan terapung menggunakan perahu atau kapal kecil, yang dirancang khusus untuk perpustakaan. 
            Menurut Sulistyo Basuki dalam buku “Pengantar Ilmu Perpustakaan” Perpustakaan keliling yaitu bagian perpustakaan umum yang mendatangi pemakai dengan menggunakan kendaraan (darat maupun air). Biasanya tugas perpustakaan keliling ini merupakan bagian perluasan jasa dari sebuah perpustakaan umum untuk memungkinkan penduduk yang pemukimannya jauh dari perpustakaan dapat memanfaatkan jasa perpustakaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang didatangkan dengan mobil ke tempat-tempat tertentu, pada kesempatan ini para peminat dapat meminjam dan mengembalikan buku. 
2.2 Tugas Dan Fungsi Perpustakaan Keliling 
        Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak (mobile library) dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran, dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum yang menetap. Dapat dikatakan perpustakaan keliling mempunyai tugas sebagai perluasan layanan perpustakaan umum yang mempunyai fungsi : 
  1. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan
  2. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap
  3. Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada masyarakat yang belum pernah mengenal perpustakaan 
  4. Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai di tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan umum menetap
  5. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat untuk membangun perpustakaan menetap, atau perpustakaan umum yang akan direncanakan untuk dibangun. (Supriyato, 2006 : 108)
 2.3 Tujuan Perpustakaan Keliling 
            Sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban oleh perpustakaakeliling, maka tujuan diselenggarakannya perpustakaan keliling adalah : 
  1. Memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai ke daerah terpencil dan yang belum memungkinkan didirikan perpustakaan menetap.
  2. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan informal kepada masyarakat.
  3. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat.
  4. Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada masyarakat, sehingga tumbuh budaya untuk memanfaatkan jasa perpustakaan masyarakat.
  5. Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku kepada masyarakat.
  6. Mengadakan kerja sama dengan lembaga masyarakat sosial, penidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat. (Mujito, 2006 : 5)
 2.4 Kriteria Pemilihan Koleksi Perpustakaan Keliling  
         Layanan perpustakaan keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila bahan-bahan koleksi yang disajikan sesuai kebutuhan dan memenuhi selera pengguna jasa perpustakaan keliling. Secara garis besar kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan koleksi perpustakaan keliling sebagai berikut : 
  1. Sesuai dengan kebutuhan pengunjung baik secara nyata maupun secara potensial.
  2. Tahun terbit koleksi dipilih yang paling baru, atau paling tidak satu atau dua tahun terakhir.
  3. Usahakan agar pengarang buku tersebut cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik bagi pengguna jasa perpustakaan keliling.
  4. Isi bahan pustaka tidak mengandung “sara” propaganda politik, mengkritik, menentang dan memberi tafsiran yang salah sehingga menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat.
  5. Isi bahan pustaka tidak mengandung ajaran ekstrim. (Supriyanto, 2006 : 110)
 2.5 Tempat Layanan 
            Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat tergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat saja dilakukan diruang khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai desa, sekolah, pos RT/RW, atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang diatur dan ditata rapi dan menarik agar pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling. (Supriyanto, 2006 : 127)


Jumat, 01 Desember 2017

Gunung Agung


Haii kembali lagi saya menulis,, santai ya bray sambil ditemani secangkir teh dan jajanan pasar  serta disuguhkan pemandangan hijau Gunung yang mempesona, uhhh rasanya itu lebih baik  heheheheh

Menyebut kata gunung saya jadi ingat mengenai tempat tinggalku “Desa Besakih”yang berada di kaki Gunung tinggi dan besar sangat sesuai dengan namanya yaitu Gunung Agung. Daerahnya yang subur, hijau, aman dan damai kini malah terbalik menjadi daerah yang menakutkan, mencekam, dan sangat berbahaya mengakibatkan mau tidak mau harus kami tinggalkan.

Berawal dari beredarnya video berdurasi sekitar 82 detik di media sosial yang memperlitahtkan kondisi kawah dan kepundan gunung agung dan viral bahwa aktivitas Gunung Agung meningkat pada  Rabu, 13 September 2017.  Hanya selang satu hari yaitu pada Kamis 14 September 2017 tepatnya pukul 14.00 wita oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI badan geologi memberikan informasi bahwa status aktivitas Gunung Agung, Karangasem, Bali dari Level I (Normal) naik ke level II (Waspada). Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/wisatawan dihimbau agar tidak beraktivitas di area Gunung Agung dan menjauhi radius 3 km dari kawah puncak Gunung Agung.

Gunung Api terus diamati dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Terhitung mulai Senin, 18 September 2017 kembali terjadi peningkatan status aktivitas Gunung Agung dari level II (Waspada) ke level III (Siaga) pukul 21.00. Aktivitas Gunung menimbullkan kegempaan terus menerus membuat masyarakat resah.

Sebelum diumumkan secara resmi oleh badan geologi perangkat Banjar Dinas di daerah saya bersama, aparat Kepolisian serta TNI memberikan arahan untuk setiap kepala keluarga atau perwakilan tedun sangkep (datang Rapat) di balai Banjar. Kebetulan saat itu Bapak saya sedang menunggui kakek yang dirawat di Rumah Sakit jadi saya berinisiatif untuk mewakilkan supaya tidak ketinggalan informasi.

Dari hasil sangkep berdasar kondisi gunung yang sudah mulai memperlihatkan aktivitasnya maka berdasarkan informasi dari pos Pemantauan semua masyarakat untuk segera mengungsi dan benar-benar mengosongkan Zona Merah yang kini daerah Besakih tergolong Zona tersebut. Perangkat Desa menginformasikan bahwa hari ini juga kita harus meninggalkan Desa tercinta, mendengar kata meninggalkan banyak masyarakat merasa berat dan memang sangat berat, meninggalakan tempat kelahiran, meninggalkan tempat menjalani kehidupan banyak suka duka telah tertanam di Desa ini, meninggalkan matapencaharian sebagai sumber kehidupan tetapi harus dilakukan demi Keselamatan.

Selamat tinggal “Desa Besakih”, kami Pergi untuk kembali ………..
ditunggu cerita saya selanjutnya yaa, terimaksasi telah membaca sampai akhir dan saya harap tidak ada kata bosan untuk membaca,,, see you

Senin, 27 November 2017

Perpustakaan Pura Besakih



Hay guys,, Apa kabar semua ? saya harap baik-baik saja yaa....

Kali ini saya akan menulis mengenai Jurusan saya yaitu Perpustakaan  
Berdasarkan jenisnya Perpustakaan  dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Perpustakaan Sekolah. 

Salah satu perpustakaan yang berada di tempat tinggal saya yaitu di daerah Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, bernama Perpustakaan Pura Besakih tergolong dalam jenis Perpustakaan Khusus yang merupakan Unit layanan dari sub bidang layanan yang ada pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali. Perpustakaan Pura Besakih dirintis pada tahun 2004, Perpustakaan ini mempunyai makna yang sangat strategis sesuai dengan Dharma Agama dan Dharma Negara. Hal yang dimaksudkan adalah agar mampu melahirkan konsep berfikir rasional, sistemik dan holistik bagi lingkungan masyarakat Hindu Di Provinsi Bali pada umumnya, serta Di Desa Besakih pada khususnya. 

Perpustakaan Pura Besakih ini bertempat di Wantilan Jaba Pura Besakih (dikiri atas Pura Besakih). Luas Perpustakaan Pura Besakih cukup kecil yaitu adalah 90 m2 , unit gedung Perpustakaan sendiri dan hanya bisa menampung pengunjung sebanyak sekitar 30 orang sama sekali sangat tidak cocok dengan pengunjung yang datang yaitu pemedek Pura Besakih yang sangat banyak apalagi pada saat hari raya Agama Hindu ke perpustakaan ini, Perpustakaan Pura besakih dikelola oleh dua orang yang mana mereka sama sekali tidak berlatarbelakang dari pendidikan ilmu perpustakaan tetapi untuk Bapak Wayan Budiarta hanya tamatan SMA tetapi pernah mengikuti pelatihan-pelatihan pustakawan yang sekarang telah berstatus PNS dan Kadek Lisna Yunita, S.E. dari jurusan Ekonomi yang Masih berstatatus honorer.

Adapun tujuan dari Perpustakaan Pura Besakih adalah antara lain :                               1. Meningkatkan penghayatan dan pemahaman ajaran agama Hindu melalui buku-buku   dan   bahan bacaan yang disediakan baik spititual, budaya maupun aspek sosial ajaran agama Hindu.

2.Keberadaanya dapat dapat berfungsi sebagai tempat pembelajaran terkait dengan pengetahuan tentang agama Hindu.

3.Diharapkan Perpustakaan Pura berfungsi sebagai wahana menjalin solidaritas umat sesama pemeluk agama Hindu.

4. Menciptkan masyarakat yang memiliki corak kehidupan sosial budaya yang kreatif dan religious.

5.Memberikan dorongan terhadap pertumbuhan dan pelestarian norma dan adat istiadat serta budaya masyarakat Bali.  

Perpustakaan Pura Besakih mempunyai tata tertib/Peraturan yang harus diperhatikan oleh pemustaka yaitu : 
1.Setiap pengunjung/ Pemustaka Perpustakaan Pura Besakih dapat menggunakan Bahan pustaka di ruang Perpustakaan pada setiap hari kerja.
2.Sistem layanan terbuka, artinya semua pengunjung/ pemustakadapat langsung mencari bahan pustaka di rak koleksi bahan pustaka.
3.Bahan pustaka tidak dipinjamkan ke luar perpustkaan, kecuali difotocopy dengan syarat menyerahkan kartu identitas diri (KTP) kepada petugas.
4.Tidak diperkenankan melipat dan merobek, halaman tertentu dari bahan pustaka yang dibaca.
5.Tidak diperkenankan menandai, mencoret, menggarisbawahi, dan mewarnai kata atau kalimat pada halaman tertentu dari bahan pustaka yang dibaca.
6.Wajib menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan ruang Perpustakaan Pura Besakih.                                 
Perpustakaan Pura Besakih merupakan Perpustakaan Khusus dalam bidang Agama Hindu, hal tersebut sangat terlihat yaitu dari segi tempat perpustakaan ini berada di suat Pura yang mana pura merupakan tempat suci bagi Agama Hindu, dan dapat dilihat dari segi koleksi yaitu bahan pustakanya sebagian besar buku-buku mengenai Agama Hindu, seperti :
  •  Buku-buku upacara dan upakara Agama Hindu 
  •  Buku-buku adat istiadat dan budaya Hindu di Bali 
  • Buku-buku pengobatan/Usada Bali 
  • Buku-buku tentang kesenian Bali
  • Buku-buku tentang ajara Hindu dan masih banyak lagi  
     selain buku Khusus agama Hindu di Perpustakaan Pura Besakih juga menyediakan buku-buku umum seperti :
·         Buku-buku Sejarah
·         Buku-buku mengenai Ilmu sosial
·         Buku-buku Geografi
·         Buku-buku Karya Umum
·         Buku-buku mengenai Kesusastraan
·         Buku-buku mengenai bahasa
·         Dan buku-buku hiburan lainnya.

Di Perpustakaan Pura Besakih tidak ada sistem keanggotaan seperti halnya Perpustakaan-perpustakaan pada umumnya, hal itu diberlakukan karena di Perpustakaan ini hanya melayani peminjaman buku untuk dibaca ditempat dan tidak dipinjamkan keluar Perpustakaan. pengunjung/ pemustaka yang datang hanya perlu mengisi buku kunjungan yang telah disediakan,  Perpustakaan Pura Besakih masih sangat  manual, sama sekali belum menyentuh perkembangan teknologi saat ini seperti halnya pada perpustakaan lain yang sudah menyediakan layanan internet, fasilitas wifi Area dan sebagainya. Walaupun sama sekali tidak menggunakan teknologi tetapi Perpustakaan Pura besakih sudah cukup baik dari segi penataan buku, Penempatan di rak buku sudah sesuai dengan klasifikasinya. Di Perpustakaan Pura Besakih menggunakan system layanan terbuka dan Penjelasan dari salah satu pengelola Perpustakaan Pura Besakih, cakupan wilayah Perpustakaan Pura Besakih  yaitu untuk seluruh pengunjung/ pemedek di Pura Besakih.

Karena di bawah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, jadi semua kebutuhan prasarana serta bahan pustaka di Perpustakaan Pura Besakih disediakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali termasuk kegiatan pengolahan seperti pengkatalogan dan Klasifikasi buku-buku, dimana buku-buku di Perpustakaan Pura Besakih telah diklasifikasikan langsung oleh pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, pengklasifikasiannya menggunakan DDC (Dewey Decimal Classification).yang mana petugas di Perpustakaan hanya Khusus menjaga dan merawat bahan pustaka, serta melayani pemustaka yang datang untuk mencari informasi/ buku.

Oke guys sekian dulu yang dapat saya tuliskan mengenai Perpustakaan "Pura Besakih",, terimasih telah membaca tulisan ini. Mohon maaf jika ada kata yang mungkin kurang berkenan pada tulisan ini khususnya mengenai Perpustakaan Pura besakih karena ini riil hasil temuan saya dilapangan
satu pesan saya jika ke Besakih jangan lupa mampir ke Perpustakaannya yaa....
ditunggu tulisanku berikutnya,, byee


Sabtu, 25 November 2017

STRATEGI PENELUSURAN INFORMASI



Sudah berjam-jam di depan computer, tetapi tidak mendaptkan informasi yang diinginkan dengan tepat ?
Ngak usah kawatir guys mari berfikir cerdas dengan mencoba menggunakan strategi atau trik-trik yang dapat memudahkan menelusur informasi dengan cepat, akurat, benar. dan efisien. Menurut Surachman (dalam Kristanti dan Rahayuningsih, 2016:12) penelusuran informasi  dapat dilakukan dengan:
  • Tipe penelusuran Informasi secara Konvensional yaitu penelusuran informasi yang dilakukan dengan dan melalui cara-cara manual seperti menggunakan kartu katalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya.   
  • Penelusuran informasi non cetak atau sering disebut informasi digital yaitu penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui media digital atau elektronik seperti OPAC (Online Public Access Catalog), Search Engine, Databise Online, Jurnal Elektronik,, buku Elektronik, Newsgroups, Mailing-List,  dan yang lainnya.
Penyedia informasi non-cetak ada dua kategori yaitu berbayar dan tidak berbayar
  1. Informasi non-cetak berbayar seperti contoh basis data jurnal-online, e-book yang dapat diakses melalui internet yang dilanggan contoh www.jstor.org, http://www.jstor.org/ 
  2. Informasi non-cetak tidak berbayar contoh: library.usd.ac.id, www.jogjalib.com,http://wwwjogjalub.com/ . http://pustaka.ut.ac.id,
berikut beberapa contoh format data/informasi yang tersedia online :
  1.  Teks (text) gunakan .doc, .txt, .rtf, .pdf, .azw, .lit, .odf, .mobi, .epub
  2. Gambar (images) gunakan .bmp, .tif, .gif, .jpg, .png
  3. Gambar bergerak (animasi) gunakan .swf, .ani, .fli, .flc
  4. Film (video) gunakan .avi, .mov, .mpg, .qt, .mp4.
  5. Suara (audio) gunakan .wav, .mid, .snd, .aud, .mp3
  6.  Web gunakan .htm, .html, .xml, .php, .asp, .dhtml
  7. Program gunakan .exe, .com
Adapun strategi lain yang dapat dilakukan untuk mencari informasi yang diingkan menggunakan Google  adalah :

  • Phrase search (exact search)
Phrase : Merupakan gabungan dua kata atau lebih yang tidak terpisah, biasanya menggunakan tanda petik “….”  
Contoh :  
“budaya bali” 
“literasi informasi” 
“Catatan kaki” 
·  Truncation (wild card)   
pemenggalan Penelusuran dapat dilakukan melalui pemenggalan kata (bagian dari kata  kunci, judul, pengarang dan sebagainya), biasanya menggunakan tanda : 
* atau ? Contoh : Child*       child, children, childish, dsb 
                          Manag*    manage, managed, management, manager, managerial, dsb  
· Case sensitive (pencarian dengan hurup besar atau kecil)  
Penulisan huruf besar dan  huruf kecil bisa mempengaruhi hasil temuan Contoh :  
Dasar-dasar politik,  akan berbeda hasilnya dengan dasar-dasar politik
·         Penggunaan Fasilitas pada Search Engines
                 contoh :

”social capital”+Indonesia
”kenaikan harga”+”menjelang lebaran” site:kompas.comallintitle:”pertumbuhan ekonomi”site:ui.edu 
(kepramukaan OR kepanduan)+”kenakalan remaja” filetype:pdf 
”Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2010” 
“Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia”+”Wajib pajak” 
“Peraturan Daerah”+” Daerah Khusus Ibukota Jakarta”+”larangan merokok”
Selamat mencoba dan terimakasih telah membaca tulisan ini.

Sumber :
Kristanti, susana rini. 2016. Mencari Menemukan dan Menggunakan Informasi Secara   Bertanggung Jawab. Yogyakarta. Graha Ilmu.

ppt bahan ajar dosen materi literasi Informasi

Heartbreak Library (Film Korea)

Hallo guys  Bagi penggemar korea jangan dilewatkan film satu ini, pokoknya ceritanya seru looo supaya tidak penasaran silahkan dibac...