Dunia Informasi dan Pengetahuan
Blog ini adalah blog pribadi saya yang akan memberi anda informasi dan Pengetahuan dengan berbagai topik. Terima kasih telah mengunjungi blog saya
Sabtu, 03 Februari 2018
Pentingnya Arsip bagi Sekaa Teruna-Teruni
Sekaa Teruna – Teruni adalah salah satu organisasi yang ada dalam budaya Indonesia (Bali) hingga
sekarang, merupakan perkumpulan muda-mudi yang berfungsi sebagai wadah dalam
mengembangkan kreativitas remaja. Selain itu, organisasi ini juga diharapkan
dapat menjadi tempat untuk melestarikan budaya dan tradisi setempat. Organisasi
Sekaa Teruna-Teruni merupakan organisasi tradisional bertugas membantu (ngayah)
desa adat dalam menyelenggarakan kegiatan agama dan budaya di desa setempat. Di
era sekarang format organisasi ini telah mengikuti bentuk organisasi yang
modern. Anggota organisasi Sekaa Teruna-Teruni adalah para remaja yang telah
berusia 16 tahun atau telah berada pada jenjang sekolah setara SMA. Menjadi
anggota organisasi ini suatu kewajiban bagi seorang remaja Bali, walaupun dia
sedang bekerja di luar negeri. Menjadi anggota organisasi Sekaa Teruna-Teruni
merupakan syarat utama untuk menjadi bagian dalam organisasi Desa Adat. Dalam setiap
organisasi Sekaa Teruna-teruni terdapat aturan-aturan
baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah disepakati bersama dan dijadikan
pedoman dalam melaksanakan kewajiban. Aturan tersebut disebut awig-awig, pada umumnya Sekaa Teruna-teruni di
Pulau Bali memiliki awig-awig yang secara turun temurun tetap dilestarikan dan
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di desa adat tersebut. Setiap Sekaa
Teruna-teruni di Provinsi Bali memiliki awig-awig masing-masing sesuai dengan
pandangan hidup masyarakat di desa tersebut yang umumnya hanya memuat keharusan
dan larangan bagi anggota Sekaa Teruna-teruni.
Awig-awig yang ada merupakan suatu arsip
yang sangat penting untuk dijadikan acuan oleh Sekaa Teruna-teruna pada periode
sekarang hingga periode selanjutnya. Arsip merupakan catatan rekaman kegiatan
atau sumber informasi dalam berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga,
organisasi maupun perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan.
Menurut Lembaga Administrasi Negara(LAN)
arsip adalah segala kertas, berkas, naskah, foto, film, mikro film, gambar
peta, bagan atau dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya atau
salinan serta dengan segala cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau
diterima oleh suatu badan untuk sebagai bukti dari tujuan organisasi,
fungsi-fungsi kebijakan. Secara umum arsip memiliki fungsi untuk penunjang
aktivitas administrasi, alat pengambilan keputusan, bukti pertanggungjawaban,
sumber informasi, dan wahana komunikasi.
Organisasi Sekaa Teruna-teruni memiliki
banyak arsip dengan berbagai bentuk diantaranya struktur organisasi. Struktur
Organisasi ini biasanya terdiri dari ketua yang memimpin Organisasi Sekaa
Teruna-teruni yang didampingi wakil ketua, Sekertaris dimana sekertaris bertugas
untuk mencatat/mendokumentasikan seluruh kegiatan dalam Sekaa teruna-terunin
tersebut yang selanjutnya akan menjadi sebuah arsip yang sangat penting,
Bendahara yaitu bertugas mengelola keuangan Organisasi dan anggota sebagai
pendukung dan pelaksana kegiatan Organisasi. visi misi merupakan gambaran dan
tujuan, Bendera Kebesaran Organisasi, foto-foto kepengurusan dan kegiatan
organisasi, lagu kebesaran Organisasi,
Surat masuk ataupun keluar, program kerja, Proposal kegiatan yaitu
untuk mencari dana kepada orang/organisasi lain yang mampu memberikan sumbangan
dana untuk membantu suatu kegiatan yang dilaksanakan Sekaa Teruna-teruni, dan awig-awig yaitu aturan yang telah
disepakati bersama seperti aturan keanggotaan, system pemilihan kepengurusan, pesangkepan,
gotong royong, kas dan perkreditan. Semua
arsip itu merupakan ujung tombak pada Sekaa Teruna-teruni karena tanpa arsip
organisasi Sekaa Teruna-teruni tidak akan bisa mencapai semua tujuan, tugas
serta fungsinya dengan baik. Selain itu dengan adanya arsip seluruh Sekaa
teruna-teruni bisa mengetahui sejarah terbentunya Sekaa Teruna-teruni,
megetahui perkembangan sekaa Teruna-teruna dari periode sebelumnya, dan kegiatan-kegiatan
yang pernah dilakukan.
Senin, 04 Desember 2017
Kajian Masalah Perpustakaan Keliling
LATAR BELAKANG
Perpustakaan keliling merupakan jenis layanan yang dikembangkan pada perpustakaan umum yang disebut unit layanan perpustakaan keliling. Begitu juga pada Perpustakaan keliling yang sediakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung bertujuan untuk memberikan layanan ekstensi, yaitu layanan kepada masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan. Sistem layanan Perpustakaan keliling yaitu dengan mendatangi tempat pemukiman penduduk Desa, Kelurahan, tempat kegiatan masyarakat seperti sekolah, kantor, dan tempat umum yang dianggap strategis di daerah Kabupaten Klungkung.
Sarana perpustakaan keliling Pada Perpustakaan Kabupaten Klungkung yaitu menggunakan mobil yang khusus dirancang sedemikian rupa dengan rak-rak yang digunakan untuk menaruh buku hingga tertata rapi selayaknya perpustakaan yang sesungguhnya. Bahan pustaka yang di bawa bisa dipinjamkan kepada pihak yang bersedia untuk mempertanggungjawabkan bahan pustaka tersebut misalnya sekolah, Desa, atau kantor nantinya pihak lembaga tersebut yang akan menyalurkan kepada pemustaka yang berkeinginan untuk meminjam. Perpustakaan keliling bukan hanya sebagai tempat layanan pinjam meminjam bahan pustaka dan penelusuran informasi, namun juga menjadi hiburan bagi masyarakat.
Pelaksanaan perpustakaan keliling di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung mengalami beberapa kendala. Terutama karena kurangnya anggaran yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Klungkung. Terbatasnya mobil perpustakaan keliling. Hanya satu unit mobil yang dimiliki oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung menyebabkan layanan perpustakaan keliling lama untuk dapat mendatangi semua daerah yang jauh dari perpustakaan, apalagi sampai bergilir hingga menyebrangi lautan seperti ke Nusa Penida. Serta kurangnya Sumber daya manusia yang mengelolanya. Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis berkeinginan untuk memperdalam informasi mengenai “Layanan Perpustakaan Keliling di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung”.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perpustakaan Keliling
Perpustakaan Keliling adalah bagian dari perpustakaan Umum. Perpustakaan Keliling disediakan untuk memberikan layanan ekstensi, yaitu masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan. Perpustakaan keliling memberikan layanan bergerak mendatangi penggunanya di beberapa tempat pemukiman penduduk, dan tempat terkonsentrasinya jumlah penduduk seperti sekolah, kantor kelurahan, tempat umum. Perpustakaan keliling biasanya menggunakan mobil yang dirancang khusus untuk keperluan perpustakaan, untuk daerah kepulauan atau aliran sungai biasanya disebut perpustakaan terapung. Sarana perpustakaan terapung menggunakan perahu atau kapal kecil, yang dirancang khusus untuk perpustakaan.
Menurut Sulistyo Basuki dalam buku “Pengantar Ilmu Perpustakaan” Perpustakaan keliling yaitu bagian perpustakaan umum yang mendatangi pemakai dengan menggunakan kendaraan (darat maupun air). Biasanya tugas perpustakaan keliling ini merupakan bagian perluasan jasa dari sebuah perpustakaan umum untuk memungkinkan penduduk yang pemukimannya jauh dari perpustakaan dapat memanfaatkan jasa perpustakaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang didatangkan dengan mobil ke tempat-tempat tertentu, pada kesempatan ini para peminat dapat meminjam dan mengembalikan buku.
2.2 Tugas Dan Fungsi Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak (mobile library) dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran, dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum yang menetap. Dapat dikatakan perpustakaan keliling mempunyai tugas sebagai perluasan layanan perpustakaan umum yang mempunyai fungsi :
- Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan
- Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap
- Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada masyarakat yang belum pernah mengenal perpustakaan
- Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai di tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan umum menetap
- Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat untuk membangun perpustakaan menetap, atau perpustakaan umum yang akan direncanakan untuk dibangun. (Supriyato, 2006 : 108)
2.3 Tujuan Perpustakaan Keliling
Sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban oleh perpustakaakeliling, maka tujuan diselenggarakannya perpustakaan keliling adalah :
- Memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai ke daerah terpencil dan yang belum memungkinkan didirikan perpustakaan menetap.
- Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan informal kepada masyarakat.
- Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat.
- Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada masyarakat, sehingga tumbuh budaya untuk memanfaatkan jasa perpustakaan masyarakat.
- Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku kepada masyarakat.
- Mengadakan kerja sama dengan lembaga masyarakat sosial, penidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat. (Mujito, 2006 : 5)
2.4 Kriteria Pemilihan Koleksi Perpustakaan Keliling
Layanan perpustakaan keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila bahan-bahan koleksi yang disajikan sesuai kebutuhan dan memenuhi selera pengguna jasa perpustakaan keliling. Secara garis besar kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan koleksi perpustakaan keliling sebagai berikut :
- Sesuai dengan kebutuhan pengunjung baik secara nyata maupun secara potensial.
- Tahun terbit koleksi dipilih yang paling baru, atau paling tidak satu atau dua tahun terakhir.
- Usahakan agar pengarang buku tersebut cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik bagi pengguna jasa perpustakaan keliling.
- Isi bahan pustaka tidak mengandung “sara” propaganda politik, mengkritik, menentang dan memberi tafsiran yang salah sehingga menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat.
- Isi bahan pustaka tidak mengandung ajaran ekstrim. (Supriyanto, 2006 : 110)
2.5 Tempat Layanan
Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat tergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat saja dilakukan diruang khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai desa, sekolah, pos RT/RW, atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang diatur dan ditata rapi dan menarik agar pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling. (Supriyanto, 2006 : 127)
Jumat, 01 Desember 2017
Gunung Agung
Haii
kembali lagi saya menulis,, santai ya bray sambil ditemani secangkir teh dan
jajanan pasar serta disuguhkan
pemandangan hijau Gunung yang mempesona, uhhh rasanya itu lebih baik heheheheh
Menyebut
kata gunung saya jadi ingat mengenai tempat tinggalku “Desa Besakih”yang berada
di kaki Gunung tinggi dan besar sangat sesuai dengan namanya yaitu Gunung Agung.
Daerahnya yang subur, hijau, aman dan damai kini malah terbalik menjadi daerah
yang menakutkan, mencekam, dan sangat berbahaya mengakibatkan mau tidak mau
harus kami tinggalkan.
Berawal
dari beredarnya video berdurasi sekitar 82 detik di media sosial yang memperlitahtkan
kondisi kawah dan kepundan gunung agung dan viral bahwa aktivitas Gunung Agung
meningkat pada Rabu, 13 September 2017. Hanya
selang satu hari yaitu pada Kamis 14 September 2017 tepatnya pukul 14.00 wita
oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI badan geologi memberikan
informasi bahwa status aktivitas Gunung Agung, Karangasem, Bali dari Level I
(Normal) naik ke level II (Waspada). Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan
pendaki/wisatawan dihimbau agar tidak beraktivitas di area Gunung Agung dan
menjauhi radius 3 km dari kawah puncak Gunung Agung.
Gunung
Api terus diamati dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa
Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Terhitung mulai Senin,
18 September 2017 kembali terjadi peningkatan status aktivitas Gunung Agung
dari level II (Waspada) ke level III (Siaga) pukul 21.00. Aktivitas Gunung
menimbullkan kegempaan terus menerus membuat masyarakat resah.
Sebelum
diumumkan secara resmi oleh badan geologi perangkat Banjar Dinas di daerah saya
bersama, aparat Kepolisian serta TNI memberikan arahan untuk setiap kepala
keluarga atau perwakilan tedun sangkep (datang Rapat) di balai Banjar.
Kebetulan saat itu Bapak saya sedang menunggui kakek yang dirawat di Rumah
Sakit jadi saya berinisiatif untuk mewakilkan supaya tidak ketinggalan
informasi.

Selamat
tinggal “Desa Besakih”, kami Pergi untuk kembali ………..
ditunggu
cerita saya selanjutnya yaa, terimaksasi telah membaca sampai akhir dan saya
harap tidak ada kata bosan untuk membaca,,, see you
Senin, 27 November 2017
Perpustakaan Pura Besakih
Hay guys,, Apa kabar semua ? saya harap baik-baik saja yaa....
Kali ini saya akan menulis mengenai Jurusan saya yaitu Perpustakaan
Berdasarkan jenisnya Perpustakaan dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Perpustakaan Sekolah.
Salah satu perpustakaan yang berada di tempat tinggal saya yaitu di daerah Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, bernama Perpustakaan Pura Besakih tergolong dalam jenis Perpustakaan Khusus yang merupakan Unit layanan dari sub bidang layanan yang
ada pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali. Perpustakaan Pura
Besakih dirintis pada tahun 2004, Perpustakaan ini mempunyai makna yang sangat strategis
sesuai dengan Dharma Agama dan Dharma Negara. Hal yang dimaksudkan adalah agar
mampu melahirkan konsep berfikir rasional, sistemik dan holistik bagi
lingkungan masyarakat Hindu Di Provinsi Bali pada umumnya, serta Di Desa
Besakih pada khususnya.
Perpustakaan
Pura Besakih ini bertempat di Wantilan Jaba Pura Besakih (dikiri atas Pura
Besakih). Luas Perpustakaan Pura Besakih cukup kecil yaitu adalah 90 m2 ,
unit gedung Perpustakaan sendiri dan hanya bisa menampung pengunjung sebanyak
sekitar 30 orang sama sekali sangat tidak cocok dengan pengunjung yang datang
yaitu pemedek Pura Besakih yang sangat banyak apalagi pada saat hari raya Agama
Hindu ke perpustakaan ini, Perpustakaan Pura besakih dikelola oleh dua orang yang
mana mereka sama sekali tidak berlatarbelakang dari pendidikan ilmu
perpustakaan tetapi untuk Bapak Wayan Budiarta hanya tamatan SMA tetapi pernah
mengikuti pelatihan-pelatihan pustakawan yang sekarang telah berstatus PNS dan
Kadek Lisna Yunita, S.E. dari jurusan Ekonomi yang Masih berstatatus
honorer.
Adapun tujuan dari Perpustakaan Pura Besakih adalah antara lain : 1. Meningkatkan penghayatan dan pemahaman ajaran agama Hindu melalui buku-buku dan bahan bacaan yang disediakan baik spititual, budaya maupun aspek sosial ajaran agama Hindu.
2.Keberadaanya
dapat dapat berfungsi sebagai tempat pembelajaran terkait dengan pengetahuan
tentang agama Hindu.
3.Diharapkan
Perpustakaan Pura berfungsi sebagai wahana menjalin solidaritas umat sesama
pemeluk agama Hindu.
4. Menciptkan
masyarakat yang memiliki corak kehidupan sosial budaya yang kreatif dan
religious.
5.Memberikan
dorongan terhadap pertumbuhan dan pelestarian norma dan adat istiadat serta
budaya masyarakat Bali.
Perpustakaan
Pura Besakih mempunyai tata tertib/Peraturan yang harus diperhatikan oleh
pemustaka yaitu :
1.Setiap
pengunjung/ Pemustaka Perpustakaan Pura Besakih dapat menggunakan Bahan pustaka
di ruang Perpustakaan pada setiap hari kerja.
2.Sistem
layanan terbuka, artinya semua pengunjung/ pemustakadapat langsung mencari
bahan pustaka di rak koleksi bahan pustaka.
3.Bahan
pustaka tidak dipinjamkan ke luar perpustkaan, kecuali difotocopy dengan syarat
menyerahkan kartu identitas diri (KTP) kepada petugas.
4.Tidak
diperkenankan melipat dan merobek, halaman tertentu dari bahan pustaka yang
dibaca.
5.Tidak
diperkenankan menandai, mencoret, menggarisbawahi, dan mewarnai kata atau
kalimat pada halaman tertentu dari bahan pustaka yang dibaca.
6.Wajib
menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan ruang Perpustakaan Pura Besakih.
Perpustakaan
Pura Besakih merupakan Perpustakaan Khusus dalam bidang Agama Hindu, hal
tersebut sangat terlihat yaitu dari segi tempat perpustakaan ini berada di suat
Pura yang mana pura merupakan tempat suci bagi Agama Hindu, dan dapat dilihat
dari segi koleksi yaitu bahan pustakanya sebagian besar buku-buku mengenai Agama Hindu, seperti :
- Buku-buku upacara dan upakara Agama Hindu
- Buku-buku adat istiadat dan budaya Hindu
di Bali
- Buku-buku pengobatan/Usada Bali
- Buku-buku tentang kesenian Bali
- Buku-buku tentang ajara Hindu dan masih banyak lagi
selain buku Khusus agama Hindu di Perpustakaan Pura Besakih juga menyediakan buku-buku umum seperti :
·
Buku-buku Sejarah
·
Buku-buku mengenai Ilmu sosial
·
Buku-buku Geografi
·
Buku-buku Karya Umum
·
Buku-buku mengenai Kesusastraan
·
Buku-buku mengenai bahasa
·
Dan buku-buku hiburan lainnya.
Di
Perpustakaan Pura Besakih tidak ada sistem keanggotaan seperti halnya
Perpustakaan-perpustakaan pada umumnya, hal itu diberlakukan karena di Perpustakaan
ini hanya melayani peminjaman buku untuk dibaca ditempat dan tidak dipinjamkan
keluar Perpustakaan. pengunjung/ pemustaka yang datang hanya perlu mengisi buku
kunjungan yang telah disediakan, Perpustakaan
Pura Besakih masih sangat manual, sama
sekali belum menyentuh perkembangan teknologi saat ini seperti halnya pada
perpustakaan lain yang sudah menyediakan layanan internet, fasilitas wifi Area
dan sebagainya. Walaupun sama sekali tidak menggunakan teknologi tetapi
Perpustakaan Pura besakih sudah cukup baik dari segi penataan buku, Penempatan
di rak buku sudah sesuai dengan klasifikasinya. Di Perpustakaan Pura Besakih menggunakan system layanan terbuka dan
Penjelasan dari salah satu pengelola Perpustakaan Pura Besakih, cakupan wilayah
Perpustakaan Pura Besakih yaitu untuk seluruh
pengunjung/ pemedek di Pura Besakih.
Karena
di bawah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, jadi semua kebutuhan
prasarana serta bahan pustaka di Perpustakaan Pura Besakih disediakan oleh
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali termasuk kegiatan pengolahan
seperti pengkatalogan dan Klasifikasi buku-buku, dimana buku-buku di
Perpustakaan Pura Besakih telah diklasifikasikan langsung oleh pihak Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, pengklasifikasiannya menggunakan DDC
(Dewey Decimal Classification).yang
mana petugas di Perpustakaan hanya Khusus menjaga dan merawat bahan pustaka,
serta melayani pemustaka yang datang untuk mencari informasi/ buku.
Oke guys sekian dulu yang dapat saya tuliskan mengenai Perpustakaan "Pura Besakih",, terimasih telah membaca tulisan ini. Mohon maaf jika ada kata yang mungkin kurang berkenan pada tulisan ini khususnya mengenai Perpustakaan Pura besakih karena ini riil hasil temuan saya dilapangan
satu pesan saya jika ke Besakih jangan lupa mampir ke Perpustakaannya yaa....
ditunggu tulisanku berikutnya,, byee
·
Buku-buku Geografi
Sabtu, 25 November 2017
STRATEGI PENELUSURAN INFORMASI
Sudah berjam-jam di depan computer, tetapi tidak mendaptkan informasi yang diinginkan dengan tepat ?
Ngak usah kawatir guys mari berfikir cerdas dengan mencoba menggunakan strategi atau trik-trik yang dapat memudahkan menelusur informasi dengan cepat, akurat, benar. dan efisien. Menurut Surachman (dalam Kristanti dan Rahayuningsih, 2016:12) penelusuran informasi dapat dilakukan dengan:
- Tipe penelusuran Informasi secara Konvensional yaitu penelusuran informasi yang dilakukan dengan dan melalui cara-cara manual seperti menggunakan kartu katalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya.
- Penelusuran informasi non cetak atau sering disebut informasi digital yaitu penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui media digital atau elektronik seperti OPAC (Online Public Access Catalog), Search Engine, Databise Online, Jurnal Elektronik,, buku Elektronik, Newsgroups, Mailing-List, dan yang lainnya.
Penyedia informasi non-cetak ada dua kategori yaitu berbayar dan tidak berbayar
- Informasi non-cetak berbayar seperti contoh basis data jurnal-online, e-book yang dapat diakses melalui internet yang dilanggan contoh www.jstor.org, http://www.jstor.org/
- Informasi non-cetak tidak berbayar contoh: library.usd.ac.id, www.jogjalib.com,http://wwwjogjalub.com/ . http://pustaka.ut.ac.id,
berikut beberapa contoh format data/informasi yang tersedia online :
Adapun strategi lain yang dapat dilakukan untuk mencari informasi yang diingkan menggunakan Google adalah :
- Teks (text) gunakan .doc, .txt, .rtf, .pdf, .azw, .lit, .odf, .mobi, .epub
- Gambar (images) gunakan .bmp, .tif, .gif, .jpg, .png
- Gambar bergerak (animasi) gunakan .swf, .ani, .fli, .flc
- Film (video) gunakan .avi, .mov, .mpg, .qt, .mp4.
- Suara (audio) gunakan .wav, .mid, .snd, .aud, .mp3
- Web gunakan .htm, .html, .xml, .php, .asp, .dhtml
- Program gunakan .exe, .com
- Phrase search (exact search)
Phrase : Merupakan gabungan dua kata atau lebih yang tidak terpisah, biasanya menggunakan tanda petik “….”
Contoh :
“budaya bali”
“literasi informasi”
“Catatan kaki”
· Truncation (wild card)
pemenggalan Penelusuran dapat dilakukan melalui pemenggalan kata (bagian dari kata kunci, judul, pengarang dan sebagainya), biasanya menggunakan tanda :
* atau ? Contoh : Child* child, children, childish, dsb
Manag* manage, managed, management, manager, managerial, dsb
· Case sensitive (pencarian dengan hurup besar atau kecil)
Penulisan huruf besar dan huruf kecil bisa mempengaruhi hasil temuan Contoh :
Dasar-dasar politik, akan berbeda hasilnya dengan dasar-dasar politik
· Penggunaan Fasilitas pada Search Enginescontoh :
”social capital”+Indonesia”kenaikan harga”+”menjelang lebaran” site:kompas.comallintitle:”pertumbuhan ekonomi”site:ui.edu
(kepramukaan OR kepanduan)+”kenakalan remaja” filetype:pdf
”Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2010”
“Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia”+”Wajib pajak”
“Peraturan Daerah”+” Daerah Khusus Ibukota Jakarta”+”larangan merokok”
Selamat mencoba dan terimakasih telah membaca tulisan ini.
Sumber :
Kristanti, susana rini. 2016. Mencari Menemukan dan Menggunakan Informasi Secara Bertanggung Jawab. Yogyakarta. Graha Ilmu.
ppt bahan ajar dosen materi literasi Informasi
Sumber :
Kristanti, susana rini. 2016. Mencari Menemukan dan Menggunakan Informasi Secara Bertanggung Jawab. Yogyakarta. Graha Ilmu.
ppt bahan ajar dosen materi literasi Informasi
Langganan:
Postingan (Atom)
Heartbreak Library (Film Korea)
Hallo guys Bagi penggemar korea jangan dilewatkan film satu ini, pokoknya ceritanya seru looo supaya tidak penasaran silahkan dibac...

-
Hay guys,, Apa kabar semua ? saya harap baik-baik saja yaa.... Kali ini saya akan menulis mengenai Jurusan saya yaitu Perpustakaa...
-
Sudah berjam-jam di depan computer, tetapi tidak mendaptkan informasi yang diinginkan dengan tepat ? Ngak usah kawatir guys mari be...
-
Sekaa Teruna – Teruni adalah salah satu organisasi yang ada dalam budaya Indonesia (Bali) hingga sekarang, merupakan perkumpulan muda-m...