Senin, 04 Desember 2017

Kajian Masalah Perpustakaan Keliling

LATAR BELAKANG
             Perpustakaan keliling merupakan jenis layanan yang dikembangkan pada perpustakaan umum yang disebut unit layanan perpustakaan keliling. Begitu juga pada Perpustakaan keliling yang sediakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung bertujuan untuk memberikan layanan ekstensi, yaitu layanan kepada masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan. Sistem layanan Perpustakaan keliling yaitu dengan mendatangi tempat pemukiman penduduk Desa, Kelurahan, tempat kegiatan masyarakat seperti sekolah, kantor, dan tempat umum yang dianggap strategis di daerah Kabupaten Klungkung.
      Sarana perpustakaan keliling Pada Perpustakaan Kabupaten Klungkung yaitu menggunakan mobil yang khusus dirancang sedemikian rupa dengan rak-rak yang digunakan untuk menaruh buku hingga tertata rapi selayaknya perpustakaan yang sesungguhnya. Bahan pustaka yang di bawa bisa dipinjamkan kepada pihak yang bersedia untuk mempertanggungjawabkan bahan pustaka tersebut misalnya sekolah, Desa, atau kantor nantinya pihak lembaga tersebut yang akan menyalurkan kepada pemustaka yang berkeinginan untuk meminjam. Perpustakaan keliling bukan hanya sebagai tempat layanan pinjam meminjam bahan pustaka dan penelusuran informasi, namun juga menjadi hiburan bagi masyarakat. 
         Pelaksanaan perpustakaan keliling di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung mengalami beberapa kendala. Terutama karena kurangnya anggaran yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Klungkung. Terbatasnya mobil perpustakaan keliling. Hanya satu unit mobil yang dimiliki oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung menyebabkan layanan perpustakaan keliling lama untuk dapat mendatangi semua daerah yang jauh dari perpustakaan, apalagi sampai bergilir hingga menyebrangi lautan seperti ke Nusa Penida. Serta kurangnya Sumber daya manusia yang mengelolanya. Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis berkeinginan untuk memperdalam informasi mengenai “Layanan Perpustakaan Keliling di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung”.

KAJIAN PUSTAKA 
2.1 Pengertian Perpustakaan Keliling 
              Perpustakaan Keliling adalah bagian dari perpustakaan Umum. Perpustakaan Keliling disediakan untuk memberikan layanan ekstensi, yaitu masyarakat yang lokasinya jauh dari perpustakaan. Perpustakaan keliling memberikan layanan bergerak mendatangi penggunanya di beberapa tempat pemukiman penduduk, dan tempat terkonsentrasinya jumlah penduduk seperti sekolah, kantor kelurahan, tempat umum. Perpustakaan keliling biasanya menggunakan mobil yang dirancang khusus untuk keperluan perpustakaan, untuk daerah kepulauan atau aliran sungai biasanya disebut perpustakaan terapung. Sarana perpustakaan terapung menggunakan perahu atau kapal kecil, yang dirancang khusus untuk perpustakaan. 
            Menurut Sulistyo Basuki dalam buku “Pengantar Ilmu Perpustakaan” Perpustakaan keliling yaitu bagian perpustakaan umum yang mendatangi pemakai dengan menggunakan kendaraan (darat maupun air). Biasanya tugas perpustakaan keliling ini merupakan bagian perluasan jasa dari sebuah perpustakaan umum untuk memungkinkan penduduk yang pemukimannya jauh dari perpustakaan dapat memanfaatkan jasa perpustakaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang didatangkan dengan mobil ke tempat-tempat tertentu, pada kesempatan ini para peminat dapat meminjam dan mengembalikan buku. 
2.2 Tugas Dan Fungsi Perpustakaan Keliling 
        Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak (mobile library) dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran, dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum yang menetap. Dapat dikatakan perpustakaan keliling mempunyai tugas sebagai perluasan layanan perpustakaan umum yang mempunyai fungsi : 
  1. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan
  2. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap
  3. Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada masyarakat yang belum pernah mengenal perpustakaan 
  4. Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai di tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan umum menetap
  5. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat untuk membangun perpustakaan menetap, atau perpustakaan umum yang akan direncanakan untuk dibangun. (Supriyato, 2006 : 108)
 2.3 Tujuan Perpustakaan Keliling 
            Sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban oleh perpustakaakeliling, maka tujuan diselenggarakannya perpustakaan keliling adalah : 
  1. Memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai ke daerah terpencil dan yang belum memungkinkan didirikan perpustakaan menetap.
  2. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan informal kepada masyarakat.
  3. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat.
  4. Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada masyarakat, sehingga tumbuh budaya untuk memanfaatkan jasa perpustakaan masyarakat.
  5. Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku kepada masyarakat.
  6. Mengadakan kerja sama dengan lembaga masyarakat sosial, penidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat. (Mujito, 2006 : 5)
 2.4 Kriteria Pemilihan Koleksi Perpustakaan Keliling  
         Layanan perpustakaan keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila bahan-bahan koleksi yang disajikan sesuai kebutuhan dan memenuhi selera pengguna jasa perpustakaan keliling. Secara garis besar kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan koleksi perpustakaan keliling sebagai berikut : 
  1. Sesuai dengan kebutuhan pengunjung baik secara nyata maupun secara potensial.
  2. Tahun terbit koleksi dipilih yang paling baru, atau paling tidak satu atau dua tahun terakhir.
  3. Usahakan agar pengarang buku tersebut cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik bagi pengguna jasa perpustakaan keliling.
  4. Isi bahan pustaka tidak mengandung “sara” propaganda politik, mengkritik, menentang dan memberi tafsiran yang salah sehingga menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat.
  5. Isi bahan pustaka tidak mengandung ajaran ekstrim. (Supriyanto, 2006 : 110)
 2.5 Tempat Layanan 
            Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat tergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat saja dilakukan diruang khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai desa, sekolah, pos RT/RW, atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang diatur dan ditata rapi dan menarik agar pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling. (Supriyanto, 2006 : 127)


Jumat, 01 Desember 2017

Gunung Agung


Haii kembali lagi saya menulis,, santai ya bray sambil ditemani secangkir teh dan jajanan pasar  serta disuguhkan pemandangan hijau Gunung yang mempesona, uhhh rasanya itu lebih baik  heheheheh

Menyebut kata gunung saya jadi ingat mengenai tempat tinggalku “Desa Besakih”yang berada di kaki Gunung tinggi dan besar sangat sesuai dengan namanya yaitu Gunung Agung. Daerahnya yang subur, hijau, aman dan damai kini malah terbalik menjadi daerah yang menakutkan, mencekam, dan sangat berbahaya mengakibatkan mau tidak mau harus kami tinggalkan.

Berawal dari beredarnya video berdurasi sekitar 82 detik di media sosial yang memperlitahtkan kondisi kawah dan kepundan gunung agung dan viral bahwa aktivitas Gunung Agung meningkat pada  Rabu, 13 September 2017.  Hanya selang satu hari yaitu pada Kamis 14 September 2017 tepatnya pukul 14.00 wita oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI badan geologi memberikan informasi bahwa status aktivitas Gunung Agung, Karangasem, Bali dari Level I (Normal) naik ke level II (Waspada). Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/wisatawan dihimbau agar tidak beraktivitas di area Gunung Agung dan menjauhi radius 3 km dari kawah puncak Gunung Agung.

Gunung Api terus diamati dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Terhitung mulai Senin, 18 September 2017 kembali terjadi peningkatan status aktivitas Gunung Agung dari level II (Waspada) ke level III (Siaga) pukul 21.00. Aktivitas Gunung menimbullkan kegempaan terus menerus membuat masyarakat resah.

Sebelum diumumkan secara resmi oleh badan geologi perangkat Banjar Dinas di daerah saya bersama, aparat Kepolisian serta TNI memberikan arahan untuk setiap kepala keluarga atau perwakilan tedun sangkep (datang Rapat) di balai Banjar. Kebetulan saat itu Bapak saya sedang menunggui kakek yang dirawat di Rumah Sakit jadi saya berinisiatif untuk mewakilkan supaya tidak ketinggalan informasi.

Dari hasil sangkep berdasar kondisi gunung yang sudah mulai memperlihatkan aktivitasnya maka berdasarkan informasi dari pos Pemantauan semua masyarakat untuk segera mengungsi dan benar-benar mengosongkan Zona Merah yang kini daerah Besakih tergolong Zona tersebut. Perangkat Desa menginformasikan bahwa hari ini juga kita harus meninggalkan Desa tercinta, mendengar kata meninggalkan banyak masyarakat merasa berat dan memang sangat berat, meninggalakan tempat kelahiran, meninggalkan tempat menjalani kehidupan banyak suka duka telah tertanam di Desa ini, meninggalkan matapencaharian sebagai sumber kehidupan tetapi harus dilakukan demi Keselamatan.

Selamat tinggal “Desa Besakih”, kami Pergi untuk kembali ………..
ditunggu cerita saya selanjutnya yaa, terimaksasi telah membaca sampai akhir dan saya harap tidak ada kata bosan untuk membaca,,, see you

Heartbreak Library (Film Korea)

Hallo guys  Bagi penggemar korea jangan dilewatkan film satu ini, pokoknya ceritanya seru looo supaya tidak penasaran silahkan dibac...